Minggu, 24 April 2022

 HALAL BIHALAL


TERJEMAHAN SURAT AN NABA  AYAT  1-20

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?

2. Tentang berita yang besar (hari berbangkit),

3. yang dalam itu mereka berselisih.

4. Tidak! Kelak mereka akan mengetahui,

5. sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui.

6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,

7. dan gunung-gunung sebagai pasak?

8. Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan,

9. dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat,

10. dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian,


11. dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan,

12. dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,

13. dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari),

14. dan Kami turunnkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya,

15. untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman,

16. dan kebun-kebun yang rindang.

17. Sungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan,

18. (yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong,

19. dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu,

20. dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana.


Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.


Wassalaamualaikum Warohmatullaahi wabarokaatuh.




Assalamu’alaikum wr. wb.

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillaahi robbil ‘alamiin,

wassolaatu wassalaamu’alaa asrofil anbiyaa ii wal mursaliin Sayyidina Muhammadin, wa’ala alihi wa’ashohbihi ajma’in amma ba’du


Yang terhormat bapak-bapak, ibu-ibu, para sesepuh dan orang tua kami,

Serta saudara-saudara, kakak adik semua yang saya sayangi dan saya banggakan  


Puji syukur mari kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk hadir di rumah bapak amin dalam rangka halal bihalal keluarga besar bani salman tahun 1443 Hijriah atau tahun 2022 Miladiyah.


Tak lupa sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang sangat kita harapkan syafa’atnya nanti di hari kiamat. Amiin


Hadirin semua, sebelum kita memulai acara ini, terlebih dahulu akan saya bacakan susunan acara pada pagi hari ini.

1.         Pembukaan

2.         Pembacaan Ayat Suci Al-Quran dan saritlawah.

3.         Sambutan sesepuh dan doa

4.         Mushofahah atau halal bihalal

5.         Istirahat

6.         Pengumuman-pengumuman

7.         Penutup


Memasuki acara yang pertama yaitu pembukaan. Marilah kita buka acara pada pagi hari ini dengan pembacaan suratul fatihah bersama-sama, al faatihah…

Acara selanjutnya adalah  pembacaan ayat suci al-qur’an yang akan dibacakan oleh mbak salma dan mas al.  Kepada adik-adikku tercinta kami persilakan......

.............................(pembacaan alQur'an)...................

Semoga bagi yang membacakan dan mendengarkan mendapatkan pahala dari Allah SWT, amiin.

Acara selanjutnya adalah sambutan yang akan disampaikan oleh bapak nor alim, dilanjut doa bersama dipimpin mas iik, kepada para sesepuh yang dimuliakan Allah kami persilakan.

.............................(pembacaan sambutan dan doa)...................

Kami ucapkan terima kasih atas sambutannya. Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmahnya untuk dapat kita amalkan dalam menjalani kehidupan ini.


Sebagai umat manusia sudah selayaknya memiliki rasa khilaf dan rasa salah, untuk itu dalam kesempatan yang berbahagia ini kami mengajak hadirin untuk melapangkan dada, membuka hati dengan rasa meminta maaf dan memberi maaf atas kesalahan diantara kita baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Acara selanjutnya yaitu mushofahah/ salam-salaman, dipandu mas iik, dimohon hadirin semua berdiri terimakasih. 

.............................(salam-salaman)...................

Acara selanjutnya adalah istirahat.

.............................(makan-makan)...................

Monggo kalau ada pengumuman serta pertanyaan saran-saran kami persilahkan.

.............................(pengumuman-pengumuman)...................

Hadirin, setelah uraian tadi, akhirnya seluruh rangkaian acara Halal bihalal Keluarga Besar banisalman tahun 1443 H telah kita lalui bersama. Semoga dengan terselenggaranya acara ini dapat mempererat tali silaturahmi kita semua. Kami selaku pembawa acara mewakili seluruh panitia memohon maaf jika selama berlangsungnya acara ini terdapat hal yang kurang berkenan dihati para hadirin sekalian. Semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan diantara kita dan memberikan kekuatan lahir dan batin…amiin.

Atas nama tuan rumah kami mengucapkan minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. Dengan ini, marilah kita mengucapkan Hamdalah bersama .. Alhamdulillahirrobbil alamin


Wassalamualaikum wr wb.


DOA HALAL BIHALAL


رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصّٰلِحِينَ

اللهم إني أسألك العافية في الدنيا والآخرة، اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي، ومالي، اللهم استر عوراتي، وأمن رؤعاتي، اللهم احفظني من بين يدي، ومن خلفي، وعن يميني، وعن شمالي، ومن فوقي، بعظمتك أن أغتال من تحتي

اللهم تقبل منا صلاتنا وصيامنا وقيامنا وقراءتنا وزكاتنا وصدقاتنا برحمتك يا أرحم الراحمين.


واجعلنا يا الله من العائدين والفائزين والمقبولين والمغفورين وأدخلنا في زمرة عبادك الصالحين،

Ya Allah, terimalah shalat kami, puasa kami, ibadah kami, bacaan Al-Qur'an kami, zakat kami dan sedekah kami dengan limpahan rahmat-Mu wahai Allaah Yang Maha Penyayang.

Hapuskanlah kejelekan serta kesalahan kami, Ampunilah dosa-dosa kami, wahai Allaah yang Maha Pemberi ampun yang sebaik-baiknya.

Jadikanlah kami ya Allah, menjadi golongan orang-orang yang kembali suci, berbahagia diterima (segala amalnya), dan diampuni dosa-dosanya, serta masukkanlah kami dalam golongan para hamba-Mu yang saleh.


Senin, 08 Januari 2018

DENAH KOPDAR JANUARI 2018

Perum Megawon Indah Blok RD 28 Megawon, Jati, Kudus.

Selasa, 28 November 2017

Senin, 09 Oktober 2017

BUKU PANDUAN ZIARAH WALIYULLAAH 2017 KUDUS DEMAK PATI

Assalamu'alaikum WR.WB,

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana pada kesempatan kali ini kita bisa bertemu lagi di blog ini, blognya para pecinta qur’an, dalam kesempatan kali ini kami hadirkan panduan ziaroh waliyullah 2017, barang kali kita semua diberi kesempatan ziarah, biyasanya para peziarah bingung habis ini mau kemana trus mau kemana lagi, oleh karna itu kami mengeposkan buku panduah ziarah, cekidot:


BUKU PANDUAN

Ziarah Waliyullah Kudus,Demak,Pati 2017
Jam’iyyah Roudlotul Khiyath
Kudus Jawa Tengah
  
  
Pengasuh
ROMO YAI MASNUN ALHAFIZ

Penyusun
ARI

Editor
YANTO

Penerbit
CV. ARIYANTO


BIODATA PEMILIK


Nama               : ……………………………………
Alamat             : ……………………………………
No. HP.            : ……………………………………
No. Kursi         : ……………………………………

WARNING (PERINGATAN)

1.     Buku ini selalu dibawa selama mengikuti perjalanan;
2.     Buku ini boleh dipindah tangankan dengan cara apapun tanpa seizin Panitia;
3.     Barang siapa yang menemukan buku ini harap bisa digunakan sebagaimana fungsinya;
4.     Buku sangat terbatas, apabila hilang segera mohon ampun sama Allah SWT.

SUSUNAN PANITIA ZIARAH WALIYULLAH
JAM’IYYAH ROUDLOTUL KHIYATH
TAHUN 2017

Pengasuh               : Romo yai Ustad Masnun Alhafidz

Ketua                     : 1. Fatchur rohman

Bendahara            : 1. Budi Yuliono


TATA TERTIB

KEWAJIBAN
¨     Mengikuti setiap kegiatan hingga selesai;
¨     Berpakaian rapi dan sopan;
¨     Segera menuju maqbaroh saat sampai tujuan;
¨     Berkumpul di rumah mas candrana krandon minimal 10 menit sebelum berangkat;
¨     Meminta izin kepada panitia apabila meninggalkan rombongan;
¨     Selalu membawa buku panduan;
¨     Menjaga kebersihan dan kesehatan dalam diri masing2;
¨     Menjaga sopan santun dan nama baik rombongan;
¨     Memperhatikan dan mematuhi instruksi Panitia.

LARANGAN
¨     Meninggalkan rombongan tanpa seizin Panitia;
¨     Membuat gaduh dalam Makam;
¨     Istirahat diselain tempat yang ditentukan.

TANBIH
Barang siapa melanggar tata tertib diatas, harus patuh pada kebijakan Panitia.

CATATAN
¨     Peserta yang tertinggal setelah batas waktu yang telah ditentukan, diluar tanggung jawab Panitia;
¨     Barang hilang atau rusak ditanggung peserta sendiri2;
¨     Bepergian selalu bersama-sama;
¨     Untuk menghindari kelaparan, silahkan makan/jajan sesukanya;
¨     Route perjalanan dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi;
¨     Aktifitas yang tidak sesuai dengan jadwal yang ada, sangat menghambat perjalanan;
¨     Selama perjalanan hendaknya memperbanyak Zikir dan Sholawat;
¨     Siapkan Shodaqoh (recehan) di setiap Makam;
¨     Hal-hal yang belum tertulis akan diatur kemudian.

KONTAK PANITIA
Ø  Fatchur rohman   : 088809534121
Ø  Budi Y     : 08122871501
Ø  Ari     : 085290704571

ROUTE PERJALANAN
YANG DIRENCANAKAN

NO
TUJUAN
LOKASI
1
Masjid Menara Kudus (Al-Aqsho)
Kudus
2
Mbah KH Arwani Amin
Kudus
Jawa Tengah
3
Sunan Kudus
(Raden Ja’far Shodiq)
Kudus
Jawa Tengah
4
Sunan Muria
(Raden Umar Said)
Kudus
Jawa Tengah
5
Sunan Kalijogo
(Raden Said)
Demak
Jawa Tengah
6
Syekh Ahmad Mutamakin
Pati
Jawa Tengah

Jadwal dan Route perjalanan ini sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

DAFTAR ISI

Halaman Muka ...............................................................      
Biodata Pemilik...............................................................      
Susunan Panitia...............................................................       
Tata Tertib Peserta .........................................................       
Route Perjalanan ............................................................       
Daftar Isi ........................................................................       
Profil Tokoh Dan Lokasi ...............................................       
Mbah KH Arwani Amin……………….........................       
Masjid Menara Kudus (Al Aqsa…) ................................       
Sunan Kudus (Raden Ja’far Sodiq) ................................       
Sunan Muria (Raden Umar Said) ....................................       
Sunan Kali Jogo (Raden Said) ........................................       
Syeh Ahmad Mutamakin Pati  …………. ......................       
Kumpulan Do’a Dan Niat Dalam Perjalanan ...................       

PROFIL
TOKOH  DAN  LOKASI

KH. Arwani Amin – Kudus

  
MBAH KH ARWANI AMIN (KUDUS) Mursyid Thoriqoh Naqsyahbandi Kholidiah Dan Guru Besar Para Huffadz di Kudus
KH. Arwani Amin adalah salah satu ulama yang sangat masyhur dan dihormati di kota Kudus karena kedalaman ilmunya serta sifatnya yang santun dan lemah lembut. Beliau dilahirkan pada Selasa Kliwon, 5 Rajab 1323 H, yang bertepatan dengan tanggal 5 September 1905 M di Desa MAdureksan, Kerjasan, Kudus.
Beliau dikenal karena Pondok Huffadh Yanbu’ul Qur’an yang didirikannya, menjadi tujuan para santri yang ingin belajar menghafal al-Qur’an dan belajar Qira’at Sab’ah. Selain itu, beliau juga seorang mursyid (pimpinan) Thoriqah yang mempunyai ribuan jama’ah.

Arwan adalah anak kedua dari 12 bersaudara. Kakaknya yang pertama seorang perempuan bernama Muzainah. Sementara adik-adiknya secara berurutan adalah Farkhan, Sholikhah, H. Abdul Muqsith, Khafidz, Ahmad Da’in, Ahmad Malikh, I’anah, Ni’mah, Muflikhak dan Ulya. Dari kedua belas ini, ada tiga yang paling menonjol, yaitu Arwan, Farkhan dan Ahmad Da’in. ketiga-tiganya hafal al-Qur’an. Arwan kecil hidup di lingkungan yang sangat taat beragama (religius). Kakek dari ayahnya adalah salah satu ulama besar di Kudus, yaitu KH. Imam Kharamain. Sementara garis nasabnya dari ibu, sampai pada pahlawan nasional yang juga ulama besar Pangeran Dipenegoro yang bernama kecil Raden Mas Ontowiryo.

Masa Menuntut Ilmu
KH. Arwani Amin dan adik-adiknya sejak kecil hanya mengenyam pendidikan di madrasah dan pondok pesantren. Arwani kecil memulai pendidikannya di Madrasah Mu’awanatul Muslimin, Kenepan, sebelah utara Menara Kudus. Beliau masuk di madrasah ini sewaktu berumur 7 tahun. Madrasah ini merupakan madrasah tertua yang ada di Kudus yang didirikan oleh Syarikat Islam (SI) pada tahun 1912. Salah satu pimpinan madrasah ini di awal-awal didirikannya adalah KH. Abdullah Sajad.
Setelah sudah semakin beranjak dewasa, akhirnya memutuskan untuk meneruskan ilmu agama Islam ke berbagai pesantren di tanah Jawa, seperti Solo, Jombang, Jogjakarta dan sebagainya. Dari perjalanannya berkelana dari satu pesantren ke pesantren itu, talah mempertemukannya dengan banyak kiai yang akhirnya menjadi gurunya (masyayikh). Adapun sebagian guru yang mendidik KH. Arwani Amin di antaranya adalah KH. Abdullah Sajad (Kudus), KH. Imam Kharamain (Kudus), KH. Ridwan Asnawi (Kudus), KH. Hasyim Asy’ari (Jombang), KH. Muhammad Manshur (Solo), Kiai Munawir (Yogyakarta) dan lain-lain.

Khusnul Khuluq dalam Perilaku
Selama berkelana mencari ilmu baik di Kudus maupun di berbagai pondok pesantren yang disinggahinya, KH. Arwani Amin dikenal sebagai pribadi yang santun dan cerdas karena kecerdasannya dan sopan santunnya yang halus itulah, maka banyak kiainya yang terpikat. Karena itulah pada saat mondok KH. Arwani Amin sering dimintai oleh kiainya membantu mengajar santri-santri lain. Lalu memunculkan rasa sayang di hati para kiainya.

Sekitar tahun 1935, KH. Arwani Amin pun melaksanakan pernikahan dengan salah satu seorang putri Kudus, yang kebetulan cucu dari guru atau kiainya sendiri yaitu KH. Abdullah Sajad. Perempuan sholehah yang disunting oleh beliu adalah ibu Naqiyul Khud. Dari pernikahannya dengan ibu Naqiyul Khud ini, KH. Arwani Amin diberi dua putrid dan dua putra. Putri pertama dan kedua beliau adalah Ummi dan Zukhali (Ulya), namun kedua putri beliau ini menginggal dunia sewaktu masih bayi.

Yang tinggal sampai kini adalah kedua putra beliau yang kelak meneruskan perjuangan KH. Arwani Amin dalam mengelola pondok pesantren yang didirikannya. Kedua putra beliau adalah KH. Ulin Nuha (Gus Ulin) dan KH. Ulil Albab Arwani (Gus Bab). Kelak, dalam menahkodai pesantren itu, mereka dibantu oleh KH. Muhammad Manshur. Salah satu khadam KH. Arwani Amin yang kemudian dijadikan sebagai anak angkatnya.

KH. Arwani Amin meninggalkan sebuah kitab yang diberi nama Faidl al-Barakat fi al-Sabi’a Qira’at. Kitab ini adalah panduan belajar Qira’at Sab’ah. Setelah sekian lama berjuang untuk agama, masyarakat, dan negaranya, akhirnya beliau pun harus kembali menghadap ke haribaan-Nya. Beliau wafat pada 1 Oktober 1994 M. yang bertepatan dengan 25 Rabi’ul Akhir 1415 H. dalam usia 92 tahun. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Beliau dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an.

Masjid Menara Kudus


  
Mesjid Menara Kudus (disebut juga dengan Masjid Al Manar (“Mesjid Menara”, nama resmi: Masjid Al Aqsa Manarat Qudus adalah masjid kuno yang dibangun oleh Sunan Kudus sejak tahun 1549 Masehi (956 Hijriah). Lokasi saat ini berada di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ada keunikan dari masjid ini karena memiliki menara yang serupa bangunan candi serta pola arsitektur yang memadukan konsep budaya Islam dengan budaya Hindu-Buddhis sehingga menunjukkan terjadinya proses akulturasi dalam pengislaman Jawa. Sehari-hari, peziarah berkunjung ke masjid ini untuk beribadah sekaligus ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat kompleks masjid. Selain itu, masjid ini menjadi pusat keramaian pada Festival Dhandhangan yang diadakan warga Kudus untuk menyambut bulan suci Ramadan.

SULTAN RADEN FATAH
(PANGERAN JIMBUN)


  
Ø  ALAMAT
Desa Kauman, Kabupaten Demak, Propinsi Jawa Tengah.

Ø  BIOGRAFI  TOKOH :
Sultan Raden Fatah adalah perintis kerajaan  Islam pertama di tanah Jawa. Beliau disebut-sebut sebagai putra kerajaan Majapahit yaitu Brawijaya v dengan putri asal Campa (kini Kamboja) yang telah masuk Islam. Masa kecil beliau dihabiskan di Pesantren Ampel Denta yaitu Pesantren yang di asuh oleh Sunan Ampel. Ketika kondisi Kerajaan Majapahit melemah dan terjadi pertikaian internal, Raden Fatah menyatakan diri lepas dari kekuasaan Majapahit dan membangun Kesultanan Demak. Dalam konflik dengan Majapahit, beliau di bantu dengan Sunan Giri sehingga berdirilah Kesultanan Demak pada tahun 1475 M.

Ø  KEADAAN LOKASI

1.   Masjid Agung Demak.

Menurut legenda, masjid ini didirikan oleh Wali Songo secara bersama-sama dalam tempo satu malam. Babad Demak menunjukkan bahwa masjid ini didirikan pada tahun Saka 1399 (1477) yang di tandai oleh candra sengkala “Lawang Trus Gunaning janmi”, sedang pada gambar bulus yang berada di mihrab masjid ini terdapat lambang tahun Saka 1401 yang menunjukkan bahwa masjid ini berdiri tahun 1479.
Bangunan yang terbuat dari kayu jati ini berukuran 31 M x 31M dengan bagian serambi berukuran 31 M x 15 M. Atap tengah nya di topang oleh empat buah tiang kayu raksasa (Soko Guru), yang dibuat oleh empat wali diantara Wali Songo. Soko sebelah tenggara adalah buatan Sunan Ampel, sebelah barat laut buatan Sunan Bonang, sedang sebelah timur laut yang tidak terbuat dari satu buah kayu utuh melainkan melainkan di susun dari beberapa potongan balok yang di ikat menjadi satu (soko tatal), merupakan sumbangan dari Sunan Kalijogo.


2.   Museum Demak.

Di museum ini di simpan bagian-bagian soko guru yang rusak (soko guru sunan Kalijaga, soko guru Sunan Bonang, soko guru Sunan Gunung Jati, soko guru Sunan Ampel), sirap, kentongan dan bedug peninggalan para wali, dua buah gentong (tempayan besar) dari Dinasti Ming hadiah dari Putri Campa abad XIV, pintu bledeg buatan Ki Ageng Selo yang merupakan condrosengkolo berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani yang berarti angka tahun 1388 Saka atau 1466 M atau 887 H, foto-foto Masjid Agung Demak tempo dulu, lampu-lampu dan peralatan rumah tangga dari kristal dan kaca hadiah dari PB I tahun1710 M, kitab suci Al-Qur’an 30 juz tulisan tangan, maket Masjid Demak tahun 1845-1864 M, beberapa prasasti kayu memuat angka tahun 1344 Saka, kayu tiang tatal buatan Sunan Kalijaga, lampu robyong Masjid Demak yang dipakai tahun 1923-1936 M dan lain-lain.
Museum ini buka tiap hari dari senin hingga minggu (jam keja : 08.00-16.00) dengan mengisi kas untuk pemeliharaan koleksi secara sukarela.


SUNAN KALIJOGO
(RADEN SAID)


Ø  ALAMAT
Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Sekitar 2 kilometer dari Masjid Agung Demak.

Ø  BIOGRAFI TOKOH
Raden Said atau Sunan Kali Jaga lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Tumenggung Arya Wilatikta, Adipati Tuban keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatiikta diperkirakan telah menganut islam. Sunan Kalijogo memiliki sebuah nama panggilan seperi Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.
Masa hidup Sunan Kalijogo diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian beliau mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478). Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram di bawah pimpinan Panembahan Senopati. Beliau ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Demak. Tiang  “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama Masjid Agung Demak adalah kreasi Sunan Kalijogo. Dalam dakwah, beliau punya pola yang sama dengan Sunan Bonang. Beliau juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.

Ø  KEADAAN LOKASI
Luas kompleks pemakaman Sunan Kali Jaga sekitar 1,25 hektar, dan di dalamnya terdapat sekitar 195 makam. Selain makam Sunan Kalijaga sendiri, di tempat itu terdapat pula makam Dewi Arofah Retno Dumilah (istri Sunan Kalijaga), beserta makam ke empat anak beliau. Makam Tumenggung Arya Wilatikta (ayah Sunan Kalijogo). Makam-makam tersebut merupakan makam utama yang di tempatkan dalam sebuah rumah yang atapnya berbentuk tajuk yang pernah di pugar oleh Presiden Soekarno pada tahun 1963.

Ø  CATATAN
Jarak tempat parkir ke makam sekitar 200m, toilet di areal parkir dan di sekitar jalan menuju makam (bayar).


SUNAN KUDUS
(RADEN JA’FAR SHODIQ)



  
Ø  ALAMAT
Kompleks Masjid Menara Kudus (KMMK) Kauman, Kota Kudus, Jawa Tengah.

Ø  BIOGRAFI TOKOH:
Nama asli beliau adalah Raden ja’far Shodiq. Beliau merupakan putra Sunan Ngudung dari Jipang Panolan. Disebutkan bahwa sunan Ngudung adalah salah seorang putra sultan di Mesir yang beerkelana hingga di Jawa. Di kesultanan Demak, sunan kudus di angkat menjadi panglima perang dan setelah itu dipercaya untuk menjabat sebagai hakim agung pengadilan. Sunan kudus banyak burguru pada sunan kalijogo. Kemudian beliau berkelana ke berbagai daerah tandus di jawa Tengah seperti seragen , Simo hingga gunung kidul. Cara berdakwahnya pun menuru pendekatan Sunan kalijogo (sangat toleran pada budaya setempat). Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Cara sunan kudus mendekati masyarakat kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha yang merupakan sebuah wujud kompromi yang di lakukan sunan kudus.

Ø  KEADAAN LOKASI
Terminal Lokawisata Kompleks Masjid Menara Kudus (KMMK) terletak di Desa Bakalan Krapyak, sekitar 1,5 km dari KMMK. Untuk munuju lokasi makam peziarah dapat berjalan kaki atau menggunakan jasa transportasi berupa becak / ojek. Setelah sampai di lokasi peziarah akan melihat perpaduan arsitektur Hindu-Islam yaitu berupa masjid dengan sebuah menara yang mirip dengan Candi jogo atau Candi Singosari di Jawa Timur. Menara setinggi 15 m itu berbahan dasar batu bata, sirap dan semen. Dan di bangun pada tahun 1687 M.
Lokasi makam Sunan Kudus terletak persis di belakang Masjid. Dan untuk ke sana harus melewati pintu gerbang di sebelah selatan menara. Makam Sunan Kudus terletak di tengah-tengah bangunan induk berbentuk joglo.




SUNAN MURIA
(RADEN UMAR SAID)



Ø  ALAMAT
Desa Colo, Kecamtan Dawe. Sekitar 30 kilometer arah utara dari KMMK (kompleks Masjid Menara Kudus).

Ø  BIOGRAFI TOKOH
Beliau merupakan Putra Dewi Saroh (adik kandung Sunan Giri) dengan Sunan Kali Jogo. Nama kecil beliau adalah Raden Prawoto. Nama muria di ambil dari tampat tinggal terakhir beliau di lereng Gunung Muria. Gaya berdakwah beliau banyak mangambil cara ayahnya, Sunan Kalijogo. Namun berbeda dengan sang ayah, sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajar keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya. Sunan Muria sering kali di jadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), beliau di kenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahnya pun selalu dapat di terima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwah beliau lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.

Ø  KEADAAN LOKASI
Kompleks makam Sunan Muria  terletak di daerah pegunungan sehingga rute yang di tempuh cukup berkelok dan menanjak. Kendaraan roda empat biasanya berhenti di sub terminal Colo, sekitar 2 km dari lokasi makam. Dikarenakan jalan menuju makam sangat menanjak dan sempit , para peziaroh bisa memakai jasa transportasi ojek.
Kompleks makam Sunan Muria berbentuk cengkup batu dan di atasnya terdapat hiasan berbentuk troloyo di kelilingi kelambu putih. Usai dari makam Sunan Muria, beberapa langkah munuju pintu keluar, peziarah bisa mengambil air dari gentong kramat peninggalan Sunan Muria.

  
Ø  CATATAN:
Jarak tempat parkir ke makam naik puncak gunung sekitar 2 KM, tersedia trasportasi ojek, dan air banyak.
Siapkan tempat alas kaki, jangan jauh dari rombongan, disiplin waktu

Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen



  
Syeikh Ahmad Mutamakkin di lahirkan di Desa Cebolek, 10 Km dari Kota Tuban, Ia kemudian di kenal dengan nama Mbah Mbolek. Nama Al-Mutamakkin sebenarnya adalah gelar yang di peroleh dari rihlah ilmiahnya di timur Tengah. Al-Mutamakkin di ambil dari Bahasa Arab yang artinya orang yang meneguhkan hati atau diyakini akan kesuciannya.

Di Desa Cebolek Tuban, Syeikh Ahmad Mutamakkin menghabiskan usia mudanya. Desa Cebolek di Tuban yang sekarang bernama Desa Winong *). Di sana terdapat peninggalannya berupa masjid Winong. Masjid tersebut tepat berada di tepi sungai. Pelacakan secara mendalam mengalami kesulitan karena masjid sudah di pugar berkali-kali akibat sering terkena banjir besar. Di dalam masjid tersebut terdapat klebut (kayu agak lonjong bulat tempat untuk menjemur kopyah atau peci haji) dan batu kecil mirip seperti asbak. Di depan masjid terdapat sawo kecik yang cukup besar yang di yakini terdapat keris pusaka Syeikh Ahmad Mutamakkin. Desa sunyi senyap dan banyak penyamun ini berkat usaha KH. Mutamakkin berubah menjadi Desa yang penuh damai dan sejahtera.


Riwayat Intelektual Beliau

Di ceritakan pada abad ke 17 hubungan Tuban dan Pati dengan daerah Banten dapat di lihat dari seringnya pelabuhan Tuban dan Juana (Pati) di singgahi para pelayar dari Banten. Kedua pelabuhan itu mempunyai kedudukan penting bagi Mataram dalam distribusi hasil pertanian dari pedalaman. Bahkan, dengan kebijakan Mataram yang membagi empat wilayah daerah pesisir dua pelabuhan tersebut mampu menandingi pelabuhan Semarang dan Jepara. Terlebih lagi ketika Jepara dipandang tidak aman karena sering terjadi pembajakan kapal.

Diduga Sheikh Ahmad Mutamakkin mengawali perjalanan intelektualnya dengan berlayar ke Banten dan di sana beliau bertemu dengan ulama besar Syekh Muhammad Yusup al Makassari yang kemudian beliau melanjutkan ke Negeri Timur Tengah. Dapat juga di duga sebelum sampai ke Banten beliau singgah ke Tegal Jawa Tengah. Hal ini di dasarkan atas makam ayahnya (pangeran Benawa II) yang diyakini terdapat di Tegal. Bahkan, di daerah tersebut terdapat Desa yang bernama Kajen. Sepulang dari Timur Tengah, Syeikh Ahmad Mutamakkin tidak kembali ke Tuban melainkan ke sebuah Desa di Pati bagian utara.

Pendapat dari Keluarga

Sedangkan menurut KH. Maspu’duri salah satu keluarga dekat dari keturunan Syeikh Ahmad Mutamakkin, riwayat intelektual Syeikh Mutamakkin di peroleh pertama dari keluarganya sendiri karena keluarga Syeikh Ahmad Mutamakkin merupakan putra salah satu keluarga ningrat dan keluarga terdidik yaitu putra salah satu Adipati di Tuban yaitu Hadinegoro atau Sumohadiningrat. Namun, sejak kecil Syeikh Ahmad Mutamakkin tidak menyukai gaya hidup Keraton yang gelamor kemudian melakukan pengembaraan ke arah Barat hingga sampai Sarang Rembang dan menetap sementara di Sarang dan mendirikan sebuah masjid, kemudian melanjutkan perjalanan dakwah ke arah Barat dan kemudian singgah di Cebolek.

Setelah menetap di Cebolek sementara, Syeikh Mutamakkin setiap malam setelah melakukan shalat malam atau shalat Tahajud beliau melihat sinar ke arah atas, dan dicarilah sinar itu ke arah Barat hingga ketemu pusat sinar yaitu di kediaman KH Shamsuddin di Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Jawa Tengah. Kemudian Syeikh Mutamakkin berbaiat menjadi murid dan santri KH Shamsuddin. Akhirnya Syeikh Mutamakkin menjadi murid KH Shamsuddin, karena kealimannya, kebagusan akhlaqnya dan kecerdasannya, Syeikh Mutamakkin kemudian dijodohkan dan diambil menantu KH. Shamsuddin dengan seorang putrinya bernama Nyai Shalihah.

Setelah menjadi santri KH. Shamsuddin, Syeikh Mutamakkin kemudian melanjutkan perjalanan intelektualnya ke Timur Tengah. Syeikh Mutamakkin belajar di Timur Tengah dalam beberapa lama, salah satu gurunya adalah makamnya ada di Madinah. Makam gurunya Syeikh Mutamakkin ada lubangnya, dan lubangnya selalu mengeluarkan angin yang berbau harum. Namun, karena di sana menganut paham Wahabi sekarang makam guru Syeikh Mutamakkin tersebut sudah tidak terawat dan dibuangin sampah oleh masyarakat Arab.

Sepulang dari Timur Tengah pada abad 18, Syeikh Ahmad Mutamakkin terdampar di Desa Cebolek, tepatnya di wilayah Pati Utara wilayah Kawedanan Tayu. Desa Cebolek merupakan nama yang diberi oleh Syeikh Mutamakkin yang diambil dari kondisinya ketika terhempas dipantai yang di bawa oleh muridnya dari bangsa Jin kemudian dipindahkan ke atas seekor ikan mladang dan jebul-jebul Melek (tiba-tiba terbuka matanya atau terjaga sepulang dari tanah suci Mekah). Dapat pula diasumsikan bahwa beliau terdampar di pantai timur Cebolek karena kapal yang ditumpanginya dibajak oleh pembajak dari Jepara yang pada waktu itu merajalela di laut utara Jawa.

Sepulang dari Timur Tengah pada abad 18, Syeikh Ahmad Mutamakkin terdampar di Desa Cebolek, tepatnya di wilayah Pati Utara wilayah Kawedanan Tayu. Namun, menurut sejarah tradisi lisan yang sekarang masih terpelihara dengan baik, sebenarnya terhempasnya Syeikh Mutamakkin di tengah lautan itu karena Syeikh Mutamakkin dikhianati muridnya yang dari bangsa jin. Menurut cerita KH. Maspu’duri, ketika mau berhaji, Syeikh Mutamakkin memanggil salah seorang muridnya yang dari bangsa jin untuk mengantarkan berhaji ke Mekah. Sewaktu pulang dari Mekah, Syeikh Mutamakkin juga diantarkan muridnya dari bangsa jin, ketika sampai di tengah lautan berpapasan dengan Ratu jin Kafir. Dan Ratu jin kafir itu meminta agar Syeikh Mutamakkin di lepaskan saja oleh muridnya. Kalau tidak mau melepaskan, maka ratu jin kafir itu akan membunuh murid dari jin Syeikh Mutamakkin. Syeikh Mutamakkin kemudian dikhianati oleh muridnya dan ditinggalkan sendirian di tengah lautan, kemudian Syeikh Mutamakkin pasrah kepada Allah dan memejamkan mata, sehingga ditolong oleh ikan Mladang diantarkan ke pinggir pantai dan kemudian Syeikh Mutamakkin membuka matanya (jebul-jebul melek). Maka daerah pantai tempat terhempasnya Syeikh Mutamakkin ini di namakan Cebolek.


KUMPULAN DO’A DAN
NIAT SHOLAT DALAM PERJALANAN


Ziarah Waliyullah Kudus,Demak,Pati 2017
Jam’iyyah Roudlotul Khiyath
Kudus Jawa Tengah

DOA BEPERGIAN

الله اكبر الله اكبر الله اَكبر سبحنا الذى سخر لنا هذا وما كنا له مقرنين وإن الى ربنا لمنقربون اللهم انانسئلك فى سفرين هذا البر وتقوى ومن العمل ما ترضى اللهم هون علينا فى سفرنا هذا واطوعنا بعده اللهم انت الصاحب فى السفر والخليقة فى الاهل اللهم انى اعوذبك من وعثاء السفروكابة المنظر وسوء المنقلب فى المال والاهل
DOA MASUK MAKAM

السلام عليكم يااهل القبر من المسلمين والمؤمنين انتم لنا سلف ونحن لكم تبع وانا انشاء الله بكم لاحقون اللهم رب الاجساد البالية والعظام الناخرة التى حرجت من الدنيا وهى بك مؤمنة ادخل عليها روحا من عندك وسلاما منى برحمتك يا ارحم الرحمين                       



SHOLAWAT KETIKA ZIAROH
DI MAKAM PARA ULAMA
سلام الله ياسادة     من الرحمن يغشاكم
عبادالله جينا كم     قصدناكم طلبناكم
تغيثوناتغيثونا                 بهمتكم طلبناكم
فاحيوناواعطونا              عطاياكمهداياكم
فلاخيبتمواظني                فحاشاكموحاشاكم
سعدنااذاتيناكم                 وفزناحين زرناكم